Selasa, 19 Juni 2012

Pendekatan Keterampilan Proses


Rasionalisasi pendekatan ketrampilan proses dalam pengajaran
Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkanterjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan terjadi belajar, bila terjadi proses perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman
Dari jabaran kegiatan pembelajaran tersebut, maka dapat diidentifikasikan dua aspek penting yang ada dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Aspek pertama adalah aspek hasil belajar yakni perubahan perilaku pada diri siswa. Aspek kedua adalah aspek proses balajar yakni sejumlah pengalaman intelektual, emosiaonal, dan fisik pada diri siswa.
Premis pertama mengungkapkan bahwa siswa belajar sesuatu bukan hal yang dipelajari menarik atau menyenangkan baginya, tapi siswa belajar hanya ingin menghindarkan diri dari ketidaksenangan bila ia tidak belajar. Berdasarkan premis ini, timbul tindakan yang mengkondisikan adanya ancaman tidak naik kelas, nilai rendah, hukuman, agar siswa belajar.
Premis kedua, mengungkapkan bahwa guru merupakan “motor penggerak” yang embuat siswa terus menerusbelajar, dari pihak siswa tiada kegiatan belajar spontan. Adanya dua premis seperti diungkapkan tersebut, mengakibatkan kegiatan pembelajaran cenderung menjadi “kegiatan penjajahan” atau “penjinakan” daripada kegiatan “pemanusiaan”, karena siswa benar-benar menjadi objek kegiatan pembelajaran.
Penerapan Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP) dalam kegiatan pembelajaran didasarkan pada hal-hal berikut:
a.       Percepaan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
Percepatan perubahan IPTEK ini, tidak memungkinkan bagi guru bertindak sebagai satusatunya orang yang menyalurkan semu fakta dan teori-teori. Untuk mengatasi hal-hal ini perlu pengembangan kerampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konsep, dan prinsip pada diri siswa.
b.      Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar didapatkan hasil belajar yang optimal.
Ini berarti kegiatan pembelajaran yang mampu member kesempatan kepada siswa menunjukkan unjuk=kerja melalui sejumlahketrampilan memproses semua fakta, konsep, dan prinsip sangat dibutuhkan.
c.       Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ilmu
Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara pemrosesan dan pemerolehan kebenaran ilmu yang bersifat kesementaraan. Hal ini akan mengarahkan siswa pada kesadaran keterbatasan manusiawi dan keunggulan manusiawi, apabila dibandingkan dengan keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...